Langsung ke konten utama

Ketahui penyebab smartphone lelet

Smartphone merupakan alat komunikasi canggih yang paling banyak digunakan, kecanggihan smartphone bahkan sudah menyamai sebuah laptop. Performa smartphone terbaru sudah sangat mumpuni, karena sudah didukung dengan hardware yang setara dengan laptop.

Smartphone terbaru dilengkapi dengan spesifikasi tinggi yang mampu menjalankan banyak aplikasi sekaligus, bahkan mampu menjalankan game berukuran besar. Namun tidak semua smartphone memiliki spesifikasi yang setara laptop, karena hanya smartphone flagship saja yang memiliki spesifikasi tinggi.

Banyak pengguna smartphone mengalami gejala lelet atau lemot pada smartphone yang dimiliki, dan sebagian besar adalah pengguna smartphone kelas menengah. Smartphone kelas menengah biasanya dilengkapi dengan hardware yang tidak terlalu tinggi, misalnya adalah penggunaan cpu Quadcore, dan ram 2 Gigabyte.

Smartphone dengan spesifikasi di atas sebetulnya sudah termasuk cukup mumpuni untuk penggunaan normal atau wajar, seperti browsing, streaming, dan game ukuran sedang. Namun smartphone kelas menengah ini akan menjadi lelet saat diisi dengan terlalu banyak aplikasi dan dipaksa untuk menjalankan game dengan ukuran yang besar.

Perlu diketahui, tidak semua smartphone yang satu level menggunakan hardware yang sama, tiap merek smartphone biasanya menggunakan hardware yang setara namun dari vendor yang berbeda. Setiap vendor memiliki keunggulan masing-masing, ada yang hemat daya, ada juga yang unggul dalam hal grafis.

Jadi penyebab smartphone lelet yang paling umum adalah pengguna smartphone memaksakan smartphonenya, untuk melakukan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan smartphone itu sendiri. Walaupun sebenarnya ada faktor lain penyebab smartphone menjadi lelet, seperti usia pakai smartphone yang sudah lama, sehingga performa hardware menurun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Panduan memperbaiki power bank yang rusak

Power bank pada dasarnya adalah sebuah perangkat boost converter, atau peningkat tegangan arus DC, yang akan menghasilkan panas saat bekerja. Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh perangkat yang dihubungkan ke power Bank, maka power bank akan menjadi cepat panas. Panas yang dihasilkan oleh power bank lama kelamaan akan merusak komponen elektronik di dalam power bank, bahkan yang paling parah bisa merusak IC utama power bank. Kerusakan yang sering terjadi adalah lepasnya kabel baterai dari mainboard power Bank akibat arus listrik yang mengalir, dan panas saat power Bank sedang digunakan. Selain kabel yang lepas, rusaknya konektor juga sering terjadi pada power bank, baik konektor USB output maupun konektor charger. Kerusakan pada konektor biasanya terjadi akibat timah solder yang retak akibat panas, dan membuat konektor tidak terhubung dengan sempurna pada mainboard. Apabila kerusakan power bank ditandai dengan indikator yang menyala tidak normal, kemungkinan terjadi kerusakan p...

Megapixel besar belum tentu lebih baik

Pada saat ini smartphone tidak lagi hanya handal dalam menjalankan banyak aplikasi saja, namun fitur kamerapun menjadi sangat penting. Smartphone modern saat ini dilengkapi dengan dual camera, dimana terdapat kamera depan dan belakang. Pada pertama kali smartphone muncul, resolusi kamera belakang lebih besar dari kamera depan. Namun dengan populernya media sosial, hal tersebut sudah tidak berlaku. Saat ini resolusi kamera depan bisa dua kali lipat dari resolusi kamera belakang. Hal ini dikarenakan penggunaan kamera depan tidak hanya untuk video call, tapi berkembang lebih jauh untuk foto selfie. Dengan popularitas sosial media dan foto selfie, perusahaan smartphone berlomba membuat smartphone dengan resolusi terbesar pada kamera depan smartphone mereka. Dan kebanyakan konsumen menganggap semakin besar resolusi atau megapixel sebuah kamera, maka gambar yang dihasilkan akan semakin bagus pula. Namun, sebenarnya faktor yang membuat gambar kamera smartphone bagus dan tajam bukan hanya me...

Cara Kerja Sebuah Power Bank

  Power Bank merupakan perangkat elektronik modern, yang berfungsi sebagai penyedia daya listrik sementara untuk perangkat lain seperti smartphone dan komputer tablet. Pada dasarnya power Bank tersusun dari dua komponen inti, yaitu modul baterai dan modul DC to DC atau peningkat tegangan. Modul baterai berfungsi sebagai penyedia atau sumber arus listrik, yang akan ditingkatkan tegangan atau voltasenya oleh modul DC to DC. Lalu bagaimana cara kerja sebuah Power Bank, sehingga mampu mengisi daya perangkat lain. Seperti diketahui, baterai merupakan sumber arus listrik DC yang umum digunakan pada perangkat mobile, termasuk digunakan juga pada Power Bank. Baterai yang digunakan pada Power Bank umumnya baterai jenis lithium-ion, yang merupakan baterai dengan kemampuan yang dapat diisi ulang berkali-kali. Cara kerja sebuah Power Bank adalah dengan merubah tegangan 3.7 volt (max 4.2 volt) dari baterai, menjadi 5 volt DC. Untuk dapat melakukannya, Power Bank menggunakan sistem DC boost conv...