Power Bank merupakan perangkat elektronik modern, yang berfungsi sebagai penyedia daya listrik sementara untuk perangkat lain seperti smartphone dan komputer tablet. Pada dasarnya power Bank tersusun dari dua komponen inti, yaitu modul baterai dan modul DC to DC atau peningkat tegangan. Modul baterai berfungsi sebagai penyedia atau sumber arus listrik, yang akan ditingkatkan tegangan atau voltasenya oleh modul DC to DC. Lalu bagaimana cara kerja sebuah Power Bank, sehingga mampu mengisi daya perangkat lain.
Seperti diketahui, baterai merupakan sumber arus listrik DC yang umum digunakan pada perangkat mobile, termasuk digunakan juga pada Power Bank. Baterai yang digunakan pada Power Bank umumnya baterai jenis lithium-ion, yang merupakan baterai dengan kemampuan yang dapat diisi ulang berkali-kali. Cara kerja sebuah Power Bank adalah dengan merubah tegangan 3.7 volt (max 4.2 volt) dari baterai, menjadi 5 volt DC. Untuk dapat melakukannya, Power Bank menggunakan sistem DC boost converter atau regulator peningkat tegangan DC.
Regulator peningkat tegangan ini bekerja dengan sistem switching, atau sistem pensaklaran dengan frekuensi tinggi. Rangkaian regulator DC ini tersusun dari beberapa komponen inti, seperti IC switching, induktor, dioda ultrafast, dan kapasitor. Komponen komponen tersebut bekerja sedemikian rupa, untuk menaikkan tegangan 3.7 volt dari baterai menjadi 5 volt sehingga mampu digunakan untuk mengisi daya perangkat lain. Selain itu, dengan sistem switching tersebut memungkinkan Power Bank mampu bekerja secara efisien karena bekerja pada frekuensi tinggi.
Begitulah cara kerja sebuah Power Bank, perangkat penyedia daya yang sangat berguna untuk mengisi daya perangkat lain. Seiring dengan perkembangan teknologi, Power Bank juga menjadi semakin efisien dan aman. Selain itu, perkembangan teknologi baterai juga memungkinkan Power Bank memiliki kapasitas yang besar, sehingga mampu digunakan untuk mengisi daya perangkat lain hingga berkali-kali.
Komentar
Posting Komentar